Perkembangan Sejarah Pekerjaan Sosial Profesional


Profesi pekerja sosial bisa terbilang baru. Social welfare agencies (agensi kesejehteraan sosial) pertama kali muncul pada awal tahun 1800-an untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang hidup di wilayah perkotaan. Agensi ini bersifat privat dan diinisiasi oleh kelompok-kelompok keagamaan. Hingga diawal 1900-an mulai dijalankan oleh mereka kalangan menengah keatas yang memiliki concern terhadap permasalahan akan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Salah satu organisasi kesejahteraan sosial yang pertama kali terbentuk adalah the Society for the Prevention of Pauperism, yang didirikan oleh John Griscom pada 1820. Organisasi ini dibentuk bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku dan hal-hal terkait kemiskinan kemudian memberikan saran yang dapat dilakukan untuk terlepas dari kemiskinan terutama dalam hal kesulitan ekonomi. Untuk mencapai tujuan ini dilakukan house-to-house visitation (visitasi) terhadap mereka yang miskin. 
Di akhir 1800-an sudah banyak agensi privat kesejahteraan sosial yang muncul. Yang membantu menyelesaikan permasalahan terkait unemployed, kemiskinan, the ill, disabilitas dan anak yatim. Bahkan, banyaknya agensi privat seringkali menimbulkan tumpang tindih dan kurang terkordinasi satu sama lain. Salah satu organisasi yang saat itu dominan adalah Charity Organization Society (COS) yang didirikan di Buffalo, Amerika, pada tahun 1877. Organisasi ini dengan cepat menyebar di kota-kota lain. Menjadi salah satu organisasi yang mempelopori pendekatan social casework dan family counselling juga pendekatan lainnya seperti community organization dan social planning. COS melaksanakan investigasi yang detil untuk setiap calon penerima jasanya dan dalam hal menolong terkait permasalahan finansial, menggunakan sistem terpusat untuk mencegah adanya penerima bantuan ganda, dan mempekerjakan "friendly visitors" (orang yang dipekerjakan untuk melakukan visitasi, kebanyakan adalah wanita).

Bersamaan dengan munculnya COS, didirikan pula Toynbee Hall pada 1844 yang merupakan settlement house pertama di London, Inggris (selanjutnya banyak didbentuk di kota-kota di Amerika). Banyak pekerja settlement house adalah anak dari menteri, biasanya berasal dari kelas menengah dan atas. Berbeda dengan friendly visitors, mereka tinggal di lingkungan yang miskin dan menggunakan pendekatan misionaris untuk mengajar penduduk bagaimana menjalani kehidupan moral dan meningkatkan keadaan mereka. Mereka berupaya memperbaiki kondisi soisal, kesehatan, dan kondisi kehidupan sehari-hari; mencarikan pekerjaan untuk penghuni settlement house; mengajarkan keterampilan bahasa Inggris, kebersihan, dan occupational skils; dan mengubah lingkungan melalui kerja sama satu sama lain. Settlement house menggunakan teknik perubahan yang sekarang disebut sebagai social group work, social action (aksi sosial), dan community organizationSettlement house berupaya untuk menyelesaikan local problems dengan local actions. Pada tahap selanjutnya bahkan settlement house berpengaruh terhadap proses pembentukan suatu kebijakan sosial melalui social movement. Salah satu tokoh pergerakan settlement house yang cukup terkenal adalah Jane Adams dari Hull House di Chicago. 

Tercatat pekerja sosial yang pertama kali bekerja secara profesional (mendapat bayaran dari melakukan upaya pekerjaan sosial) adalah sekretaris eksekutif yang bekerja pada COS pada akhir 1800-an. Pada saat itu COS menerima kontrak dari beberapa kota untuk mengelola dana bantuan yang ditujukan kepada mereka yang berhak menerima. Kemudian COS mempekerjakan sekretaris eksekutif untuk mengorganisasikan dan melatih friendly visitors dan untuk menciptakan prosedur pencatatan dan penyimpanan data akun dari pada penerima bantuan dana. Untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh friendly visitors, dibentuklah suatu standar dan pelatihan khusus. Tempat pelatihan pertama yang  didirikan bagi pada charity workers adalah New York Charity Organization Society pada tahun 1898. Pada tahun 1904, didirikan suatu program pelatihan satu tahun oleh New York School od Philanthropy. Selanjutnya semakin banyak universitas dan kampus yang menyelanggarakan program yang sama.

Richard Cabot memperkenalkan medical social work di Massachusetts General Hospital pada 1950. Secara bertahap pekerjaan sosial dipraktekkan di sekolah-sekolah, pengadilan, klinik anak (child guidance clinic) dan setting lainnya.

Di awal-awal fokus program hanya pada bagaimana melakukan peningkatan kualitas lingkungan dan membantu individu dalam menyesuaikan lebih baik dengan masyarakat. Pada 1917 Mary Richmond mempublikasi Social Diagnosis, buku pertama yang menjelaskan mengenai teori dan metodologi dalam pekerjaan sosial. Buku ini berfokus pada bagaimana pekerja sosial harus mengintervensi individu. Prosesnya masih digunakan sampai saat ini yang meliputi study (mengumpulkan informasi), diagnosis (memulai dengan apa yang salah atau tidak sesuai), prognosis (menyatakan prospek dari peningkatan yang ada), dan treatment planning (menyatakan apa upaya atau langkah yang harus dilakukan untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya). Hal ini merupakan hal yang paling penting dalam pekerjaan sosial karena memformulasikan common body of knowledge dari casework. 

Pada 1920-an, teori Sigmund Freud mengenai perkembangan diri dan terapi populer. Aplikasi teori tersebut yang biasa digunakan oleh psikiatri ternyata cukup applicable bagi para pekerja sosial yang notabene juga dihadapkan pada one-on-one relationship dengan klien. Pendekatan psikiatris menekankan proses intrapsikis dan fokus pada kemampuan klien untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan situasi sosial mereka. Dengan demikian, sebagian besar pekerja sosial mengalihkan penekanan mereka dari "reform" ke "therapy" selama 3 dekade berikutnya.  

Pada tahun 1960-an perkembangan pekerjaan sosial mulai diwarnai oleh pendekatan sosiologis. Bahkan menjadi lebih ditekankan pada aspek ini. Pembaharuan arah pekerjaan sosial ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertanyaan mengenai bagaimana pendekatan yang tepat dalam menangani klien dengan pendapatan yang rendah dan mengalami tekanan ekonomi dan sosial. Lebih lanjut keefektifak pendekatan psychotherapeutic dipertanyakan. Hal lainnya adalah adanya peningkatan interest terkait relevansi atau hubungan institusi sosial dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pekerja sosial saat itu mengkombinasikan reform approach dan therapy approach. 

Tahun 1930-an dimana terjadi depresi ekonomi dan peemberlakuan Social Security Act pada 1935 meningkatkan keberadaan dan peran public social services sekaligus juga meningkatkan kesempatan kerja bagi para pekerja sosial. Pada awal abab ke-20 kesadaran akan kebutuhan pekerjaan sosial profesional semakin meningkat. National Association of Social Workes (NASW) dibentuk pada 1955 yang menjadi wadah pekerja sosial di Amerika. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kondisi sosial masyaralat dan mempromosikan kualitas yang tinggi dan efektivitas dalam praktek pekerjaan sosial. Selanjutnya terdapat perkembangan dalam proses sertifikasi pekerjaan sosial untuk meningkatkan kualitas dari layanan yang diberikan oleh pekerja sosial. Meskipun tergolong profesi yang masih baru, pekerjaan sosial semakin berkembang dan memperoleh perhatian di berbagai negara.      

 
Sumber:

Zastrow, Charles. (2010). Introduction to Social Work and Social Welfare, Tenth Edition. Belmont, USA: Brooks/Cole, Cengage Learning. 


   

  


Comments

Popular posts from this blog

4 Diskursus dalam Pengembangan Layanan Kesejahteraan Sosial

Meninjau Tiga Model Pendekatan Pribumisasi Pekerjaan Sosial: Indegenisasi, Otentisasi dan Pendekatan Multibudaya